Bangunan GSPDI Filadelfia Salatiga

konstruksi bangunan terbaru dari GSPDI filadelfia Salatiga setelah mengalami beberapa renovasi

Selamat datang di GSPDI Filadelfia Salatiga

Pintu masuk GSPDI Filadelfia Salatiga , ketuklah maka pintu akan di bukakan (ketuk pintu rumah pendeta di belakang gereja)

Interior Gereja

dan seperti inilah penampakan interior bangunan GSPDI Filadelfia Salatiga terbaru setelah mengalami beberapa renovasi , terlihat lebih modern dan "luxury"

Mimbar Gereja

seperti inilah mimbar tempat kebenaran firman Tuhan di sampaikan

Alat Musik

inilah alat alat yang kami gunakan untuk mengiringi setiap pujian pujian

Wednesday 25 November 2015

ibadah pemuda 21 november 2015

Kembali pada hari sabtu lagi setelah sekian lama menghilang. Pada kesempatan ini renungan yang disampaikan oleh Ibu Pendeta yang sering dipanggil Tante Lidya menyampaikan tentang "HIKMAT".
Kata dasar yang mengandung arti hikmat dalam bahasa Ibrani adalah khokh·mahʹ (kata kerja, kha·khamʹ), yang artinya bertindak hati-hati, bijak, memiliki ketajaman untuk memeustuskan sesuatu dengan hati-hati. Bahasa Yunani adalah so·fiʹa, disertai bentuk-bentuk lainnya yang terkait. Bagaimana cara memperoleh hikmat?
Amsal 9 : 10 "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal yang Mahakudus adalah pengertian." Raja Salomo mengajarkan bahwa memperoleh hikmat hanya datang Dari Tuhan. cara mendapatkan hikmat dari Tuhan dengan cara Takut akan Tuhan dan Mengenal Tuhan seperti dalam ayat tadi.
  • Takut Akan Tuhan
Takut akan Tuhan dapat diartikan takwa yaitu mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya. Ketika mematuhi perintahNya kita maka pastilah Tuhan akan merasa senang. Ketika kita sudah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus dengan darahnya otomatis kita sudah menjadi milik Allah. Maka kita sebagai manusia harus menaati perintah Allah seperti yang tertulis dalam Alkitab. dalam konteks ini kita bisa diartikan sebagai hamba yang selalu menaati perintah majikanNya. Bisa dikatakan lebih halus lagi kita sebagai anak dan Allah sebagai orang tua kita.
  • Mengenal Tuhan
mengenal pribadi Tuhan seperti seorang sahabat karib. Raja Salomo menulis dalam Amsal 17:17 "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." tingkat pengenalan, pengertian, pemahaman seorang sahabat sudah sangat dalam. Seperti Abraham yang rela mempersembahkan ishak sebagai korban bakaran kepada Tuhan. Abraham sangat memahami Tuhan sampai rela memberikan nyawa anaknya sendiri. Tetapi Tuhan mengantikan ishak dengan seekor domba jantan sebagai korban bakaran karena Tuhan tau abraham sangat menyanyangi ishak.

Sudahkah kita takut dan mengenal akan Tuhan? Mari kita belajar kedua hal tersebut supaya Tuhan memberikan hikmat dari surga sebagai penuntun kita hidup di dunia yang fana ini. Tuhan Yesus Memberkati